Tuna Warna Stadium 4
Dunia memang penuh warna, tetapi semua tetap fana, takkan pernah bisa abadi ataupun bertahan lama, semua akan ada masanya untuk memudar, mengelupas dan pada akhirnya kelabu mengisi kelupasan warna-warna tersebut. Melalui pena dengan tintanya ku melukis, dan karenanya pula ku teriris rasa pesimis, memang tak seharusnya, tapi apa boleh dikata. Kehidupanku tak seberani air terjun di hilir sungai, ataupun aliran sungai di dalam samudra, tapi aku mencoba untuk menjadi gemricik air riuh di kran untuk mengisi gayung mandi.