Postingan

Singgasana raja jingga

Gambar
Berkisah seorang pujangga berkelana dunia dengan seutas tali, rumput dan batu yang dilewatinya merunduk seraya mengucap salam penuh cinta denganya, senyum tipis tak ada lelah mengisi parasnya yang lelah karena terus berjalan meskipun tertatih. Pada dedaunan pandan ia pun berhenti dan menunduk, tangis mata nya pun menetes secara perlahan, burung pipit, kenari mendekat di ranting pohon samping nya, menatap dalam pujangga tersebut.  Angin kencang bersiap datang mengguncang di ujung jalan selatan, bersamaan dengan rintik air yang mulai berjatuhan, semakin dekat, pula deras, tetap dengan posisi yang sama pujangga itu tidak mengindahkan. Begitu pula kenari dan pipit yang sedari tadi memperhatikan. Sampai akhirnya pujangga tersebut basah kuyup dan hampir tersapu oleh kekuatan angin. Kali ini dengan raut wajah berbeda pujangga tersebut mendongak dan tersenyum, hujan pun reda dan angin pun pergi

Tuna Warna Stadium 4

Gambar
Dunia memang penuh warna, tetapi semua tetap fana, takkan pernah bisa abadi ataupun bertahan lama, semua akan ada masanya untuk memudar, mengelupas dan pada akhirnya kelabu mengisi kelupasan warna-warna tersebut. Melalui pena dengan tintanya ku melukis, dan karenanya pula ku teriris rasa pesimis, memang tak seharusnya, tapi apa boleh dikata. Kehidupanku tak seberani air terjun di hilir sungai, ataupun aliran sungai di dalam samudra, tapi aku mencoba untuk menjadi gemricik air riuh di kran untuk mengisi gayung mandi.

Pembuka hehe

Gambar
 Bismillahirrohmanirrohim.. Puji syukur kehadiran tuhan semesta alam beserta seluruh kemampuan, persifatan, dan pula hal-hal yang melekat pada-Nya.  Terkhusus peranan khotamul anbiya' yang disandang jasad baginda Muhammad SAW dan sekaligus kekasih dari sang tuhan.  Tak banyak kekuatan kata untuk mangejawantahkan kenikmatan pemberian sang tuhan, kalaupun ada itu hanya dapat mewakili secuil, bahkan remahan cuil dari nikmat tersebut, untuk kali ini remahan tersebut tidak akan saya tulis di muqoddimah hehe ini.. Karena biarlah hal itu menjadi sebuah rahasia diri, berdampingan dengan malu akan bongkahan dosa yang menumpuk, terpupuk dan terus subur tetapi selalu ditutup oleh pepohonan besar nan rindang milik tuhan.  Patah kata sudah lama tersimpan, ingin rasa hati terpuaskan, untuk itu aku menuliskan.. Selamat ber-hehe bersamaku:v